Di era globalisasi ini, manusia sudah terbuai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. mulai dari komputer besar sampai komputer sekecil kartu atm pun sudah ada, alat komunikasi canggih sampai pintar sekalipun ada. Dengan terbuainya manusia tersebut, mereka lupa bahwa ada suatu disekeliling mereka yang harus diperhatikan yaitu lingkungan hidup kita.
Dalam kesempatan ini saya akan membahas lingkungan hidup kita yaitu bagian laut. Laut merupakan anugrah yang di berikan TUHAN untuk semua makhluk yang ada dimuka bumi ini. Laut menyimpan kekayaan alam yang melimpah seperti bermiliar jenis ikan, plankton, serta makhluk laut lainnya. Ikan-ikan tersebut dapat kita manfaatkan mulai dari bahan pangan sampai sebagai alat penunjang untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
Makhluk laut ini tidak hidup begitu saja, mereka membutuhkan makanan untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Darimana mereka dapat makanan? tentu tidak diberikan oleh manusia, mereka mencari makan sendiri dan sumber makanan mereka terdapat pada terumbu karang. Terumbu karang ini dapat menyerupai batu, namun sesungguhnya juga makhluk hidup.
Di zaman yang sudah canggih ini sedikit orang berfikir untuk mendapatkan ikan secara alami, mereka selalu memikirkan bagaimana cara mendapatkan ikan yang banyak dengan mudah dan cepat tanpa menghiraukan dampak yang akan terjadi pada generasi berikutnya. Mereka melakukan pengeBOMan berhari-hari. Jika setiap hari para penangkap ikan melakukan pengeBOMan dan terumbu karang terkikis sedikit demi sedikit maka makhluk laut tidak akan memiliki tempat hidup dan berkembangbiak, bukan tidak mungkin populasi makhluk laut akan punah dengan cepat dan generasi berikutnya hanya akan mengenal istilah "ikan" tanpa tahu bentuknya.
Terus bagaimana tindakan kita? Apakah kita akan diam saja dan akan menjadi penonton untuk kemungkinan tersebut? Jika tidak, Lantas Bagaimana cara kita untuk menanggulangi kemungkinan terburuk tersebut?
Saya akan menguraikan beberapa langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk tersebut. Diantaranya melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan sosialiasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan secara contunue.
2. Melakukan sosialisasi tentang bahayanya melakukan penangkapan ikan dengan melakukan pengeBOMan.
3. Bertindak melakukan penanaman bibit terumbu karang untuk reboisasi.
Untuk langkah yang ketiga penulis akan uraikan pengalaman melakukan reboisasi terumbu karang di laut. Penulis yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa UKM PASKAMRAS di STMIK STIKOM Bali pada tanggal 20 maret 2014 bersama-sama melakukan Bakti Sosial Penanaman Terumbu Karang. Dalam kesempatan ini kami dari segi dana dibantu pihak kampus dan sukarela dari semua anggota organisasi.
Langkah pertama, anggota organisasi kami mencari info tentang segala sesuatu yang dibutuhkan untuk perlengkapan baksos ini. Dari mulai harga bibit,lokasi, cara penanaman, dan lain sebagainya. Untuk tehnik penanaman pada baksos ini, kami menggunakan perantara besi yang diatur sedimikan rupa dan meletakkan bibit diatas besi tersebut. seperti gambar dibawah ini.
merangkaikan bibit ke besi yang sudah tersedia.
Setelah itu, bibit yang sudah terangkai ini akan di tanam di bawah laut dengan cara meletakan dan memberi pegangan besi dengan jangkar-jangkar kecil. Setelah itu bibit tersebut akan di cek secara berkala hingga satu tahun. Jika bibit dinyatakan hidup, akan di lakukan reboisasi lagi dengan mengambil bibit dari bibit yang sudah menjadi indukan.
proses penanaman ke bawah laut.
Demikian pengalaman yang dapat penulis bagi kepada semua orang yang peduli terhadap lingkungan. Lakukanlah tindakan penyelamatan sejak dini walaupun kecil itu akan bermanfaat dalam kehidupan yang akan datang.